4 Langkah untuk Menjaga Laut Indonesia

Indonesia mepunyai laut seluas 3.257.483 km2 dan dinobatkan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Selain itu Indonesia juga menjadi penyuplai 10% perikanan di dunia karena kekayaan lautnya yang melimpah. Tetapi, dibalik itu ternyata kerusakan laut juga sudah memprihatinkan menurut Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga wilayah laut jika ingin terus melihat dan menikmati keindahannya. Bagaimana caranya?

1. Tidak membuang sampah sembarangan ke Laut

Tahukah kamu? Indonesia tercatat sebagai penyumbang sampah, terutama sampah plastik, terbesar kedua setelah Cina. Diperkirakan tumpukan sampah plastik mencapai 24.500 ton per hari! Sampah yang dibuang ke sungai atau kali akan mengalir ke laut, lalu mencemarinya. Jika sudah begitu maka ekosistemnya akan rusak karena terkena racun sampah.

2. Menjaga biota laut dengan penangkap Ikan ramah lingkungan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberi rekomendasi 9 jenis alat tangkap yang lebih ramah lingkungan dibandingkan cantrang. Alat-alat tersebut ialah jaring insang, trammel net, bubu lipat ikan, bubu rajungan, pancing ulur, rawai dasar, rawai hanyut, pancing tonda, serta pole and line. Penggunaan cantarang dilarang lantaran cara kerjanya yang menyentuh dasar perairan dan menimbulkan gerakan seperti menyapu. Ketika jaring ditarik ke kapal, yang terbawa bukan hanya ikan-ikan, tetapi juga terumbu karang.

3. Tidak menyentuh terumbu karang jika sedang wisata

Warna-warni terumbu karang yang indah sering menimbulkan keinginan pengunjung untuk memegangnya dengan tangan. Padahal, hal ini tidak diperbolehkan karena dapat meningkatkan potensi kematian terumbu karang. Warnanya akan berubah menjadi kecoklatan serta tidak akan lagi tumbuh.

4. Tidak menangkap dan memelihara biota laut

Kita tidak diperbolehkan menangkap dan memelihara biota laut dalam rangka apapun, apalagi saat ini sudah banyak hewan laut yang dilindungi karena terancam punah, salah satunya penyu laut. Penyu laut terancam punah karena kerusakan habitat dan penangkapan ilegal. Kelucuannya bukan untuk dieksploitasi, namun untuk dibiarkan bebas secara aman di habitatnya.


Malam Inagurasi Polimarin Angkatan 7

Malam Inagurasi adalah malam yang ditunggu tunggu Calon Taruna dan Calon Taruni. Pada malam tersebut resmi menjadi Taruna dan Taruni Polimarin. Untuk menjadi Taruna/i tidak semudah yang kita dibayangkan, dimana kita dididik selama 3 bulan tanpa komunikasi dengan orang luar, diisi dengan kegiatan ketarunaan, dan lain sebagainya yang bertujuan membentuk sikap dan mental.

Pada tahun ini, Malam Inagurasi diadakan pada tanggal 8 November 2018. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, acara pertama yaitu Penyambutan orang tua oleh Gema Sapta Samudra dan dilanjut dengan Upacara penjemputan yang bertempat di Plasa Polimarin. Pada akhir upacara orang tua mencari anaknya masing-masing. Haru tangis mengiri acara tersebut.

Setelah acara Upacara Penjemputan selesai, berpindah tempat ke Patra Jasa. acara dimulai pukul 19.00 WIB. Dimulai dari perwakilan pemasangan Cevron, pengucapan Panca Setia Taruna Taruni, dan dilanjut sambutan-sambutan, dan acara hiburan,

Adapun acara hiburan seperti: Musikalisasi puisi, Drama Puisi, Modern Dance, Tradisional dance, Seni Pencak Silat, PBB Musik, Model Seragam Taruna Polimarin, Operet, Band, dsb.

Pada malam ini merupakan malam yang tak terlupakan bagi Taruna Taruni yang baru dilantik, yang mana mereka dapat bersama keluarga menikmati hiburan, senyum dan tawa melepas beban yang selama 3 bulan dididik tanpa tau kabar dunia luar.